• English
  • Bahasa Indonesia
  • PWI Dompu Didukung PT STM Gelar Pelatihan Jurnalistik

    Dompu, 25 November 2024— Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Dompu didukung PT Sumbawa Timur Mining (STM) menggelar pelatihan jurnalistik untuk meningkatkan kapasitas wartawan dalam menjalankan profesinya. Pelatihan yang diikuti oleh 17 peserta dari berbagai media cetak dan elektronik ini mengenalkan topik eksplorasi pertambangan dan kiat-kiat penulisan karangan khas atau feature. Pelatihan ini pun didukung oleh Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara sebagai fasilitator.

    Materi pengenalan eksplorasi pertambangan disampaikan oleh Dosen Program Studi Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) M. Haris Miftahul Fajar. Sedangkan materi penulisan feature disampaikan oleh Redaktur Karangan Khas LKBN Antara Masuki Astro. Pelatihan ini memperluas wawasan peserta terhadap topik pertambangan dan mengasah kejelian mereka dalam menentukan, mengolah, dan menyajikan kisah-kisah menarik nan inspiratif yang berkaitan dengan topik ini.

    Principal Communications STM, Cindy Elza, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik pelatihan jurnalistik ini. “Kami dari STM merasa bangga dapat turut mendukung kegiatan ini, yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas rekan-rekan jurnalis, khususnya di Dompu. Kami percaya bahwa jurnalisme yang berkualitas adalah kunci untuk menyajikan informasi yang akurat dan bermakna, yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat luas, tetapi juga berkontribusi dalam kemajuan pembangunan daerah,” ujar Cindy.

    Cindy mengucapkan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini. Ia pun berharap kolaborasi dan hubungan baik yang telah terjalin selama ini dapat tetap terjaga. “Meskipun STM tahun depan berada dalam status perawatan dan pemeliharaan (care and maintenance), saya ingin menegaskan bahwa hubungan baik dan silaturahmi kita akan tetap terjaga erat. Insyaallah, STM akan terus mendukung berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat Dompu,” jelasnya.

    Ketua PWI Nusa Tenggara Barat (NTB), Nasrudin, dalam sambutannya mengatakan dukungannya terhadap pelatihan ini. “Kami pun berharap acara ini dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan wartawan di Dompu, sehingga karya jurnalistiknya bisa bermanfaat bagi warga, serta tetap memegang teguh kode etik jurnalistik,” ucapnya.

    ***

    Tentang PT Sumbawa Timur Mining

    PT Sumbawa Timur Mining (STM) merupakan perusahaan joint venture antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), anak usaha milik Vale Base Metals, dan PT Aneka Tambang Tbk (20%). STM mengelola Proyek Hu’u, sebuah proyek eksplorasi tembaga yang beroperasi di bawah Kontrak Karya (KK) Generasi ke-7 di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Wilayah KK ini juga menyimpan sumber daya panas bumi. Untuk mengeksplorasi potensi ini, perusahaan telah menyelesaikan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi. Wilayah KK membentang seluas 19.260 hektar di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. STM kini terus melanjutkan perjalanannya untuk mencapai visinya menjadi operasi pertambangan tembaga kelas dunia yang didukung oleh energi terbarukan.

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Komunikasi STM.

    Manajemen Terpadu Penanganan Limbah STM Jaga Lingkungan Tetap Lestari

    PT Sumbawa Timur Mining (STM) sebagai pemilik Izin Kontrak Karya (KK) generasi ketujuh tahun 1998 untuk kegiatan eksplorasi mineral di wilayah Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki komitmen yang tinggi dalam menjaga lingkungan. Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui manajemen terpadu penanganan limbah di sekitar area kerja. Manajemen limbah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan eksplorasi STM.

    Penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) diatur dalam dokumen perizinan lingkungan STM yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Tak hanya itu, penanganan limbah tidak berbahaya atau sampah domestik juga menjadi perhatian besar STM. Perusahaan berkomitmen mewujudkan konsep Zero Waste di area kerja dan sekitarnya. Untuk mewujudkan komitmen itu, STM melibatkan 3 kontraktor mitra bisnis dalam menangani limbah atau sampah.

    STM berkeja sama dengan CV Diaz sebagai perusahaan lokal di Kabupaten Dompu yang menangani limbah tidak berbahaya atau sampah domestik. Sementara itu, limbah B3 dikelola oleh dua kontraktor skala nasional, yaitu PT Prasada Pamuna Limbah Industri (PPLI) dan PT Anugrah Mandiri Jaya Energi (AMJE). Penunjukkan lebih dari satu mitra bertujuan membuat penanganan limbah di STM berlangsung optimal. Selain itu, penyimpanan sementara limbah di area kerja STM juga terbatas selama 90 hari, sehingga dibutuhkan penanganan terukur.

    Menurut tim Environment STM, Arizal Ardiansyah, limbah B3 di STM saat ini didominasi oleh oli bekas. Limbah tersebut dihasilkan dari kegiatan eksplorasi STM, misalnya dari pengeboran, operasional alat berat, helikopter, mobil penumpang, serta alat pendukung lainnya seperti genset. Terdapat pula adsorben seperti kain majun yang digunakan untuk mengelap sisa cairan oli dan jenis B3 lainnya. “Jika tidak dikelola dengan baik, limbah B3 ini dapat memberikan dampak tidak baik bagi lingkungan, seperti berpotensi mencemari air dan tanah,” ujarnya.

    STM telah mengantongi izin dari pemerintah untuk operasionalnya yang menghasilkan limbah B3. Pengelolaan limbah oleh kontraktor pun harus memiliki spesifikasi perizinan yang dibutuhkan. Izin ini mencakup praktik pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan, dan pemusnahan limbah. Pada praktik pengangkutan limbah misalnya, alat angkut harus disertai manifes elektronik dan pelacak lokasi. Seluruh tahap hingga pemusnahan perlu diawasi betul untuk memastikan keamanan proses. Pada akhir pemusnahan limbah, terdapat sertifikat yang menunjukkan bahwa seluruh proses telah selesai.

    Sementara itu, dalam penanganan limbah non-B3, pengawasan menyeluruh juga dilakukan. Membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya menjadi keharusan bagi setiap pekerja di STM. Menjaga kebersihan merupakan bagian dalam penerapan praktik pertambangan yang berkelanjutan bagi lingkungan. Oleh karenanya, setiap sudut ruangan dan kantor, telah dilengkapi bak sampah yang sudah diberi keterangan pengelompokan jenisnya.

    Setiap hari, limbah-limbah ini dikumpulkan oleh petugas dari pihak ketiga yang ditunjuk. Sampah domestik dikumpulkan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) pada area kerja STM. Sampah yang sudah dipilah, kembali dipilah sesuai jenis dan warnanya. Adapun sampah organik diproses menjadi pupuk kompos dan sebagian lainnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Dompu. Pengolahan sampah terpadu oleh STM dapat meminimalkan jumlah sampah yang dikirimkan ke TPA tersebut. “Pemilihan sampah berdasarkan jenis dan warnanya mempertimbangkan proses daur ulang dan nilai ekonomi. Sampah ini dijual ke bank sampah atau pengepul barang bekas,” ungkap Arizal.

    Manajemen terpadu pengelolaan limbah ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjunjung nilai keberlanjutan untuk ekosistem sekitar. Perlindungan air, udara, flora, dan fauna sesuai dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) yang telah disusun sebelum kegiatan operasional dimulai. Hal ini untuk mewujudkan kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan.

    Serangkaian pemantauan dan pengujian juga dilakukan pada air sungai, air tanah, sumur-sumur, dan pemantauan kualitas udara. Pengujian ini dilakukan melibatkan laboratorium terakreditasi, sehingga dapat mengetahui penurunan atau perubahan kualitas lingkungan. Hasil pengujian dilaporkan ke pemerintah dalam bentuk laporan implementasi dokumen lingkungan. Terdapat 3 laboratorium yang digunakan STM dalam melakukan pengujian. Laboratorium utama mengambil semua titik pemantauan, laboratorium kedua merupakan pembanding, dan ada laboratorium pemerintah untuk memastikan data-data yang disampaikan oleh STM.

    Pengujian berlapis ini bertujuan memastikan hasil penelitian yang diterima dari kegiatan manajemen lingkungan benar-benar valid sehingga dapat menjadi sumber rekomendasi terpercaya dalam mengambil sebuah keputusan. “Dari hasil pemantauan, semua masih dalam kategori baik untuk semua parameter lingkunganya. Baik itu tanah, air, dan udara, seluruhnya masih dalam kondisi baik,” pungkas Arizal.

    Pelajari lebih lanjut upaya pelestarian lingkungan kami di sini.

    Pengumuman Hasil Seleksi Beasiswa Prestasi STM 2024

    Dompu, Rabu 13 November 2024— PT Sumbawa Timur Mining (STM) resmi mengumumkan hasil seleksi Beasiswa Prestasi STM 2024. Sebanyak 27 peserta asal Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dinyatakan lolos dan berhak menerima program dukungan pendidikan STM. Para penerima beasiswa berasal dari 14 perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia dengan latar belakang studi yang beragam.

    Para peserta Beasiswa STM telah mengikuti serangkaian seleksi yang berlangsung sejak 1 Oktober 2024 lalu. Mereka melalui tahapan sosialisasi, pendaftaran, seleksi administrasi, uji kompetensi dasar, uji studi kasus, hingga wawancara. Berdasarkan hasil seleksi komprehensif dengan memerhatikan aspek penilaian pada seluruh tahapan, berikut ini adalah para peserta yang dinyatakan lolos:

    Sebanyak 27 peserta terpilih tersebut menambah jumlah penerima Beasiswa Prestasi STM pada tahun-tahun sebelumnya yang berjumlah 23 orang, sehingga total penerima Beasiswa Prestasi STM saat ini berjumlah 50 orang. Seluruhnya berhak atas biaya pendidikan, bantuan biaya hidup, dan satu kali bantuan biaya penelitian. Selain itu, peserta terpilih juga akan mendapat manfaat lainnya berupa pelatihan pengenalan tenaga kerja, pelatihan bahasa Inggris, serta pengembangan jaringan penerima beasiswa dan alumni. Program ini menunjukkan komitmen STM terhadap pengembangan pendidikan di Kabupaten Dompu.

    Manajer Community Relations STM, Ulya Defretes, mengucapkan selamat kepada para peserta terpilih Beasiswa Prestasi STM 2024. “Kami mengucapkan selamat kepada para peserta terbaik yang berhasil melewati seluruh tahapan seleksi Beasiswa Prestasi STM 2024. Semoga program ini dapat memotivasi para mahasiswa Dompu untuk terus berprestasi dan turut berkontribusi membangun daerahnya kelak,” ujar Ulya. Ia pun berpesan kepada para peserta yang belum berhasil pada seleksi tahun ini agar tidak patah semangat dan selalu optimistis menyambut masa depan yang cerah.

    STM telah mengirimkan notifikasi langsung kepada para peserta terpilih. Seluruh peserta terpilih diharuskan mengikuti langkah-langkah selanjutnya yang diarahkan tim penyelenggara beasiswa. Informasi lebih lengkap mengenai Beasiswa Prestasi STM 2024 dapat diperoleh melalui saluran komunikasi perusahaan pada nomor WhatsApp: (+62) 813-3908-2360​, dan e-mail: ptstm_comdev@vale.com​.

    ***

    Tentang PT Sumbawa Timur Mining

    PT Sumbawa Timur Mining (STM) merupakan perusahaan joint venture antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), anak usaha milik Vale Base Metals, dan PT Aneka Tambang Tbk (20%). STM mengelola Proyek Hu’u, sebuah proyek eksplorasi tembaga yang beroperasi di bawah Kontrak Karya (KK) Generasi ke-7 di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Wilayah KK ini juga menyimpan sumber daya panas bumi. Untuk mengeksplorasi potensi ini, perusahaan telah menyelesaikan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi. Wilayah KK membentang seluas 19.260 hektar di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. STM kini terus melanjutkan perjalanannya untuk mencapai visinya menjadi operasi pertambangan tembaga kelas dunia yang didukung oleh energi terbarukan.

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Komunikasi STM.

     

    STM Terima Surat Keputusan Pemenang Lelang Terbatas WKP Hu’u Daha

    Jakarta, 18 September 2024— PT Sumbawa Timur Mining (STM) menerima Surat Keputusan (SK) Pemenang Lelang Terbatas Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Hu’u Daha dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Surat tersebut diserahkan kepada Presiden Direktur STM Bede Evans pada pembukaan Indonesia Internasional Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) di Jakarta Convention Center. Penerimaan SK ini merupakan capaian penting STM dalam mewujudkan visinya untuk menjadi pertambangan tembaga kelas dunia yang didukung oleh energi terbarukan.

    Sebelumnya, STM telah menyelesaikan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi (PSPE) Hu’u Daha yang dimulai sejak 2018. Terdapat serangkaian kegiatan dalam PSPE yang mencakup survei geologi, geokimia, dan geofisika; evaluasi terpadu geosains; pengeboran satu sumur eksplorasi; serta uji tekanan suhu dan uji injektivitas. STM telah menyampaikan Laporan Akhir Hasil PSPE kepada Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konvensi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM. Tahap PSPE ini pun dinyatakan selesai pada tahun 2023.

    STM kemudian mengajukan minat dan menjalani prosedur pelelangan dengan cara penawaran terbatas untuk WKP Hu’u Daha yang memiliki cadangan terduga sekitar 60 megawatt (MW). Setelah melalui serangkaian proses pelelangan terbatas sejak Mei 2024, STM ditetapkan sebagai pemenang berdasarkan SK Menteri ESDM yang terbit pada Agustus 2024. SK itu pun kemudian diserahkan secara simbolis oleh Menteri ESDM pada pembukaan IIGCE 2024. Selanjutnya, STM akan melengkapi persyaratan untuk memperoleh Izin Panas Bumi (IPB) dan melakukan eksplorasi lanjutan.

    Presiden Direktur STM, Bede Evans, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian STM sebagai perusahaan pertambangan tembaga pertama di Indonesia yang berhasil mengembangkan dan akan memanfaatkan energi panas bumi. “Kami berharap bahwa penggunaan energi panas bumi terbarukan ini dapat mengurangi emisi karbon dan akan menghasilkan produksi tembaga dengan intensitas karbon rendah. Ini sejalan dengan komitmen kami terhadap praktik penambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ungkapnya.

    Komitmen keberlanjutan

    Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menjadi alternatif sumber energi ramah lingkungan. Energi panas yang berasal dari fluida bertemperatur tinggi di dalam bumi akan digunakan oleh PLTP untuk menghasilkan listrik. Selanjutnya, fluida sisa hasil pembangkitan listrik tersebut akan diinjeksikan ke reservoir sehingga terpanaskan kembali. Praktik pemanfaatan energi panas ini akan berkelanjutan. Selain itu, penggunaan lahan dalam pengembangannya juga relatif tidak besar dibandingkan sumber energi lainnya.

    Pemanfaatan energi panas bumi ramah lingkungan sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emissions) pada tahun 2060. Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Julfi Hadi, mengatakan bahwa kapasitas cadangan panas bumi di Indonesia sebesar 24.000 MW. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan panas bumi nomor dua terbesar di dunia. Namun, dari jumlah tersebut, baru sekitar 11 persen potensi yang dimanfaatkan.

    “Kita memiliki kapasitas cadangan panas bumi sebesar 24.000 MW, tetapi baru 11 persen saja yang dimanfaatkan. Kita butuh kolaborasi dari berbagai pihak. Target kita dalam 5 tahun ke depan adalah menambah pemanfaatan panas bumi sebesar 5.000 MW,” ungkap Julfi pada pembukaan IIGCE 2024. Menurutnya, kolaborasi ini dibutuhkan untuk mewujudkan target net zero emission pada tahun 2060 mendatang.

    STM berkomitmen untuk mendukung terwujudnya target tersebut. Manajer Eksplorasi STM, Galih Perdana, berkesempatan memaparkan lebih lanjut mengenai proyeksi pemanfaatan energi panas bumi di STM pada sesi diskusi IIGCE 2024. Menurutnya, pemanfaatan energi panas bumi sebesar 60 MW untuk kegiatan pertambangan tembaga STM kelak akan mengurangi emisi karbon sekitar 300.000 ton.

    Ia juga menjelaskan, STM mengadopsi standar tertinggi terkait kepatuhan, tata kelola, kinerja lingkungan dan sosial. STM mendapat dukungan kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat untuk pengembangan proyek ini. Pemegang saham STM pun memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun beroperasi di Indonesia dan telah menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan lokal, dan pertumbuhan industri pertambangan.

    Keuntungan penggunaan energi panas bumi bukan hanya terletak pada kelestarian lingkungan, tetapi juga pada nilai ekonomi. Bagi STM, penggunaan energi panas bumi yang bersifat in-situ atau dilakukan langsung di lokasi tanpa memindahkan material ke tempat lain dapat mengurangi biaya operasional. Sementara bagi pemerintah, melalui pemanfaatan panas bumi ini, akan menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Investasi pengembangan panas bumi juga akan meningkatkan perekonomian daerah yang diikuti dengan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

     

    Tentang PT Sumbawa Timur Mining

    PT Sumbawa Timur Mining (STM) merupakan perusahaan joint venture antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), anak usaha milik Vale, dan PT Aneka Tambang Tbk (20%). STM mengelola Proyek Hu’u, sebuah proyek eksplorasi tembaga yang beroperasi di bawah Kontrak Karya (KK) Generasi ke-7 di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Wilayah KK ini juga menyimpan sumber daya panas bumi. Untuk mengeksplorasi potensi ini, perusahaan telah menyelesaikan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi. Wilayah KK membentang seluas 19.260 hektar di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. STM kini terus melanjutkan perjalanannya untuk mencapai visinya menjadi operasi pertambangan tembaga kelas dunia yang didukung oleh energi terbarukan.

     

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Komunikasi STM.

    Tanaman Pionir dalam Revegetasi: Kunci Pemulihan Lingkungan di PT STM

    Dompu, 10 September  2024 – Dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan kelestarian lingkungan, PT Sumbawa Timur Mining (STM) terus mengimplementasikan berbagai program lingkungan, salah satunya adalah revegetasi lahan pertambangan. Salah satu elemen penting dalam revegetasi adalah penggunaan tanaman pionir. Tanaman pionir memainkan peran krusial dalam memulai proses rehabilitasi lahan yang terdegradasi dan mempercepat pemulihan ekosistem.

     

    Tanaman pionir adalah jenis tumbuhan yang pertama kali tumbuh dan berkembang di lahan yang rusak atau terdegradasi. Tanaman tersebut memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup di kondisi lingkungan yang ekstrem, tingkat kelembapan yang rendah, dan paparan sinar matahari yang tinggi. Karakteristik ini membuat tanaman pionir ideal untuk digunakan dalam proses revegetasi awal.

     

    Tanaman pionir yang dipilih STM merupakan spesies tanaman lokal wilayah setempat, yaitu Aser/Ro’r Rufe (Acer laurinum), Pauhan/Pato (Buchanania Arborescens), Dahu/Ra’u (Dracontomelon dao), dan Membancang/Fo’o Wadu (Mangifera timoriensis). STM melakukan pembibitan di rumah semai Nangadoro bersama dengan jenis tanaman lainnya. Fasilitas ini memiliki luas area 0,44 hektare dengan kapasitas 30.000 bibit.

     

    Peran tanaman pionir dalam revegetasi sangat vital. Pertama, mereka membantu meningkatkan kualitas tanah. Tanaman pionir memiliki akar yang kuat dan dalam, yang membantu memecah tanah yang padat dan meningkatkan aerasi tanah. Selain itu, mereka mampu mengikat nitrogen dari udara dan menambahkannya ke dalam tanah melalui proses fiksasi nitrogen, yang pada akhirnya meningkatkan kesuburan tanah.

     

    Kedua, tanaman pionir berperan dalam mengurangi erosi tanah. Akar tanaman pionir yang menyebar luas membantu menahan partikel tanah, sehingga mencegah erosi akibat angin dan air. Ini sangat penting untuk menjaga struktur tanah dan menghindari degradasi lebih lanjut.

     

    Ketiga, tanaman pionir menciptakan habitat awal bagi berbagai organisme, termasuk mikroorganisme tanah, serangga, dan hewan kecil. Kehadiran organisme ini berkontribusi pada peningkatan kesuburan tanah dan mendukung keberlanjutan ekosistem.

     

    Keempat, dengan memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi erosi, tanaman pionir mempersiapkan lahan untuk pertumbuhan tanaman lanjutan. Setelah beberapa waktu, tanaman pionir akan menciptakan kondisi yang lebih baik untuk tanaman yang lebih sensitif dan membutuhkan kondisi tanah yang lebih baik.

     

    Selain pemilihan tanaman pionir yang tepat, STM juga melakukan pemantauan dan evaluasi berkala untuk memastikan keberhasilan program revegetasi. Proses ini melibatkan tim ahli lingkungan yang bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menanam dan merawat tanaman, serta mengukur dampak positif dari program tersebut terhadap ekosistem setempat. Penggunaan tanaman pionir dalam revegetasi merupakan langkah strategis STM dalam memastikan pemulihan lingkungan yang berkelanjutan.

     

    Pengelolaan kehutanan adalah bagian penting dalam perjalanan eksplorasi kami. Simak program kami lainnya di sini.

    Kembali Marak Upaya Penipuan Mengatasnamakan Proyek Hu’u, PT Sumbawa Timur Mining, dan Vale: Masyarakat dihimbau waspada dan konfirmasi ulang

    Jakarta, Juni 2024: PT Sumbawa Timur Mining (“STM”) kembali mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai pihak-pihak yang mengaku terafiliasi ataupun memiliki hubungan kerja (baik langsung maupun tidak langsung) dengan STM dan para pemegang sahamnya (dalam hal ini adalah, Vale dan Antam) sehubungan dengan kegiatan eksplorasi pertambangan tembaga yang saat ini dilakukan oleh STM di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (selanjutnya disebut sebagai “Proyek Hu’u”).

    Manajemen STM juga menegaskan bahwa STM merupakan satu-satunya pemegang konsesi yang sah dalam bentuk Kontrak Karya sehubungan dengan pengembangan Proyek Hu’u. Serta dalam pelaksanaan kegiatannya diawasi oleh Pemerintah Indonesia dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    STM mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini mereka kerap menerima pengaduan dan permintaan konfirmasi dari masyarakat, “Pengaduan masuk melalui saluran email dan whatsapp resmi perusahaan mengenai adanya tawaran pengadaan barang / jasa dengan persyaratan berupa memberikan commitment fee dengan nilai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Tawaran tersebut berasal dari pihak-pihak yang mengaku terlibat dalam pengembangan Proyek Hu’u dan menggunakan identitas menyerupai (atau memiliki kemiripan) dengan STM dan Vale.” jelas Cindy Elza selaku Principal Communication STM.

    STM kembali menegaskan bahwa PT Abdi Karya Usaha Raya (AKUR), PT STM Vale Hu’u – Vale Global Group (PT STM VH VGG), PT Main Cone Vale Global, PT Vale Global Group (PT Vale GG), dan PT SVH – VGG adalah pihak – pihak yang tidak terafiliasi dengan STM dan Vale, serta tidak terlibat dalam pengelolaan Proyek Hu’u (baik langsung ataupun tidak langsung).

    “STM dan para pemegang sahamnya dalam pengelolaan Proyek Hu’u menjunjung tinggi prinsip anti korupsi dan integritas. Oleh sebab itu kami tidak pernah meminta atau mencantumkan persyaratan commitment fee dalam proses pengadaan barang / jasa dengan alasan apapun. Termasuk juga dalam proses perekrutan tenaga kerja,” jelas Cindy.

    Cindy juga menginformasikan bahwa STM telah menyediakan saluran siaga (hotline) bagi masyarakat yang ingin melakukan konfirmasi atau melaporkan adanya informasi mencurigakan ataupun dugaan penipuan yang mengatasnamakan STM, Vale, dan Proyek Hu’u melalui alamat email infoSTM1@vale.com atau WhatsApp 0811.1911.0638.

    Sejak beberapa tahun terakhir, STM pun secara aktif dan rutin telah mensosialisasikan hal ini untuk mencegah terjadinya kerugian di masyarakat. Sebagai penutup, Cindy menambahkan, “Guna melindungi kepentingan hukum STM, Perusahaan tidak akan ragu untuk menggunakan semua upaya hukum yang tersedia terhadap siapapun yang melakukan tindakan pencatutan tersebut.”

     

    * * *

     

    Tentang PT Sumbawa Timur Mining

    PT Sumbawa Timur Mining (STM) merupakan perusahaan joint venture antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), anak usaha milik Vale, dan PT Aneka Tambang Tbk (20%). STM mengelola Proyek Hu’u, sebuah proyek eksplorasi tembaga yang beroperasi di bawah Kontrak Karya (KK) Generasi ke-7 di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Wilayah KK ini juga menyimpan sumber daya panas bumi. Untuk mengeksplorasi potensi ini, perusahaan telah menyelesaikan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi. Wilayah KK membentang seluas 19.260 hektar di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. STM kini terus melanjutkan perjalanannya untuk mencapai visinya menjadi operasi pertambangan tembaga kelas dunia yang didukung oleh energi terbarukan.

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Komunikasi STM.

    Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sumbawa Timur Mining Upayakan Restorasi Tanah Melalui Instalasi Lubang Biopori

    Dompu, 5 Juni 2024 – Dalam rangka merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Sumbawa Timur Mining (STM), pemegang Kontrak Karya Proyek Hu’u (proyek eksplorasi mineral tembaga) di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat) mengadakan serangkaian kegiatan lingkungan di wilayah kerja perusahaan, diawali dengan program ‘Sustain Go to School’ di SMP Negeri 1 Hu’u, Kabupaten Dompu hingga Instalasi Lubang Biopori di area eksplorasi Proyek Hu’u.

     

    “Program ‘Sustain Goes to School’ bertujuan menyosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan demi keberlangsungan kehidupan masa depan kepada para pelajar. Dalam kegiatan ini, perwakilan STM bersama pihak sekolah, termasuk siswa akan melakukan penanaman puluhan bibit pohon di sekitar area sekolah,” kata Razky Akbar, Sustainability & External Affairs Manager STM, di Dompu, Rabu (5/6).

     

    Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Dipimpin oleh Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme – UNEP), peringatan tahun 2024 ini mengangkat tema “Mempercepat Restorasi Lahan, Mengatasi Desertifikasi, dan Meningkatkan Ketahanan terhadap Kekeringan.” Tema ini menekankan pentingnya segera memulihkan lahan yang terdegradasi, melawan desertifikasi, dan meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan. Dengan mempromosikan praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan, inisiatif ini bertujuan untuk merevitalisasi ekosistem, memastikan ketahanan pangan, dan mendukung mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada lahan tersebut, yang pada akhirnya berkontribusi pada planet yang lebih sehat dan lebih tangguh. STM pun mengadopsi tema tersebut.

     

    Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia oleh STM berlangsung pada Sabtu, 8 Juni 2024, di area Proyek Hu’u, Nangadoro. Dalam kegiatan ini sejumlah karyawan STM bersama perwakilan dari para kontraktor membuat instalasi puluhan lubang biopori. Menurut Razky, instalasi biopori juga berfungsi sebagai lubang resapan air yang membantu menyuburkan tanah, mencegah banjir, dan menyeimbangkan kadar air dalam tanah. Langkah ini sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.

     

    “Lubang vertikal berdiameter sekitar 10 – 25 cm dapat dipergunakan untuk menimbun sampah organik dan memicu biota tanah untuk membuat rongga di dalam tanah sehingga membantu peresapan air ke dalam tanah. Ini salah satu cara pendekatan yang STM lakukan guna menjaga komitmennya terhadap lingkungan, perusahaan terus melakukan rehabilitasi lahan yang telah selesai dipergunakan pada kegiatan eksplorasi,” jelasnya.

     

    Razky menambahkan, STM berkomitmen untuk terus melakukan yang terbaik demi keberlangsungan lingkungan dan ekosistem. Hal ini sejalan dengan salah satu visi perusahaan, yaitu menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

     

    * * *

     

    Tentang PT Sumbawa Timur Mining

    PT Sumbawa Timur Mining (STM) merupakan perusahaan joint venture antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), anak usaha milik Vale, dan PT Aneka Tambang Tbk (20%). STM mengelola Proyek Hu’u, sebuah proyek eksplorasi tembaga yang beroperasi di bawah Kontrak Karya (KK) Generasi ke-7 di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Wilayah KK ini juga menyimpan sumber daya panas bumi. Untuk mengeksplorasi potensi ini, perusahaan telah menyelesaikan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi. Wilayah KK membentang seluas 19.260 hektar di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. STM kini terus melanjutkan perjalanannya untuk mencapai visinya menjadi operasi pertambangan tembaga kelas dunia yang didukung oleh energi terbarukan.

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Komunikasi STM.