• English
  • Bahasa Indonesia
  • Perkiraan Sumber Daya Deposit Onto Meningkat Menjadi Lebih Dari 2 Miliar Ton 

    21 / 04 / 2022 Siaran Pers

    Sumbawa Timur Mining

    Dengan Kandungan Tembaga yang Signifikan dan Sejumlah Kecil Emas

    Jakarta, 21 April 2022 – PT Sumbawa Timur Mining (STM) hari ini mengumumkan estimasi sumber daya mineral yang baru saja diselesaikan untuk deposit tembaga-emas Onto di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Estimasi sumber daya mineral yang diselesaikan pada bulan Desember 2021 ini melaporkan total 2,1 miliar ton (Mt) dimana setiap ton bijih diperkirakan mengandung 0,86% tembaga dan 0,48 gram emas. Rincian sumber daya mineral yang telah diperbaharui ini diperkirakan sebagai berikut: total sumber daya mineral tereka sebesar 1,1 miliar ton (Mt) @ 0,96% Cu dan 0,58 g/t Au dan total Sumber Daya Mineral Tertunjuk sekitar 1,0 Bt @ 0,7% Cu dan 0,4 g/t Au.

    Pengumuman publik pertama mengenai estimasi sumber daya mineral Deposit Onto pada bulan Desember 2019 melaporkan total sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 0,76 miliar ton (Mt) @ 0,93% Cu dan 0,56 g/t Au dan total sumber daya mineral Tereka sebesar 0,96 miliar ton (Mt) @ 0,87% Cu dan 0,44 g/t Au. Hal ini menunjukan peningkatan ukuran deposit Onto sebesar 0,4 miliar ton (Mt) atau setara dengan >20% sejak pengumuman estimasi sumber daya pertama tersebut.

    Deposit Onto merupakan bagian dari Proyek Hu’u milik STM, yang merupakan Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 yang ditandatangani dengan Pemerintah Indonesia pada tanggal 19 Februari 1998 yang berlokasi di Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat. STM dimiliki secara mayoritas (80%) oleh Vale S.A., melalui Eastern Star Resources Pty Ltd, dan Antam Tbk (20%).

    Bede Evans, Presiden Direktur STM mengatakan, “Estimasi sumber daya mineral terbaru ini memperkuat pandangan bahwa Deposit Onto memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi operasi pertambangan tembaga kelas dunia. Peningkatan sumber daya mineral Onto sebesar 0,4 Bt merupakan hasil dari upaya, dukungan dan komitmen tim Proyek Hu’u selama dua tahun terakhir. Hal ini memberikan optimisme bagi para pemegang saham STM dan tim STM untuk memasuki tahap-tahap pengembangan proyek yang lebih lanjut.”

    STM telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam KK Proyek Hu’u sejak tahun 2010. Estimasi sumber daya mineral didasarkan pada 74 lubang, dengan total panjang 74.130 meter, yang dibor ke dalam Deposit Onto. Pengeboran akan dilanjutkan pada tahun 2022 dan seterusnya untuk mendukung studi lebih lanjut untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral dan memberikan masukan untuk studi teknik. Secara keseluruhan, STM telah menyelesaikan 108 lubang bor (115.591 meter) di dalam KK (di Onto dan prospek lainnya) sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010.

    Evans melanjutkan, “Meskipun kami sangat senang melaporkan peningkatan sumber daya mineral Deposit Onto, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menilai faktor-faktor teknis, lingkungan, sosial dan keuangan sebagai bagian dari studi kelayakan yang sedang berlangsung. Pada akhirnya, kami berharap bahwa studi kelayakan ini akan menentukan operasi penambangan yang layak secara teknis dan ekonomis bagi STM guna melakukan pengembangan lebih lanjut.”

    Hashari Kamaruddin, Direktur STM, menegaskan kembali keyakinannya terhadap Proyek Hu’u, “Saya sangat senang dengan kemajuan Proyek Hu’u dan pernyataan sumber daya mineral yang diumumkan hari ini. Hubungan kerja sama yang kuat antara para pemegang saham STM dan dukungan yang kuat dari Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memberikan keyakinan kepada kami bahwa Proyek Hu’u memiliki potensi untuk menjadi operasi pertambangan yang signifikan di Indonesia.”

    STM saat ini sedang melakukan studi kelayakan yang bertujuan untuk menentukan sumber daya mineral lebih lanjut dan untuk menilai karakteristik hidrogeologi, panas bumi, dan geoteknik dari deposit tersebut. Beberapa tantangan teknis perlu diatasi sebagai bagian dari studi kelayakan untuk memastikan bahwa Deposit Onto dan Proyek Hu’u dapat dikembangkan menjadi operasi pertambangan bawah tanah kelas dunia.

    *****

    About PT Sumbawa Timur Mining – PT STM

    PT Sumbawa Timur Mining (STM) is a joint venture between Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), a subsidiary of Vale SA, and PT Antam Tbk (20%). Established in 1998, STM is the manager of the Hu’u Project through the 7th generation Contract of Work (KK) in Hu’u District, Dompu Regency, West Nusa Tenggara Province, Indonesia. The area of KK is 19,260 hectares, covering Dompu Regency and Bima Regency. Currently, PT STM is carrying out mineral exploration activities to create a world-class copper mine supported by geothermal renewable energy.

    Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Sumbawa Timur Mining

    Share
    Sumbawa Timur Mining
    Sumbawa Timur Mining