DOMPU, INSANCHANNEL.COM – Pertanian organik merupakan sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan. Memanfaatkan bahan alami tanpa penggunaan bahan kimia menjadikan pola ini akan mengembalikan kesuburan tanah, juga menghasilkan produk pertanian yang sehat dan ramah lingkungan.
PT Sumbawa Timur Mining (STM) yang sedang melakukan studi kelayakan kegiatan eksplorasi tembaga dan mineral lainnya di wilayah Hu’u Kabupaten Dompu memiliki komitmen pada program pembangunan yang berkelanjutan, termasuk dengan memberikan perhatian pada program pemberdayaan masyarakat untuk sistem pertanian organik.
Muhtar Husain (58 tahun) dan Nia Kurwati, pasangan suami istri asal Desa Cempi Jaya Kecamatan Hu’u merupakan salah satu petani dampingan PT STM sejak 2016. Dengan lahan seluas 45 are, berbagai jenis sayuran dibudidaya secara organik tanpa adanya campuran bahan kimia. Usaha ini membuatnya tidak bergantung pada anak, tapi justru bisa membantu eknomi anak cucu, selain kebutuhan hari – hari bersama istri.
Mulai dari proses penyiapan lahan, budidaya, hingga perawatan berbuah dan isi. Masing – masing tahapan ada proses pengolahan dan perawatan secara alami, sehingga hasil produksinya lebih maksimal dan tentunya sehat. Seperti menggunakan kotoran ternak untuk pupuknya dan Mikro Organisme Lokal (MOL) untuk buah serta pengendalian hamanya.
Sayuran yang dibudidaya, ada labu putih, kol, kacang panjang, terong ungu, timun, singkong, dan labu biasa. Sayuran organik ini, selain sehat dan ramah lingkungan juga kualitas tinggi. Daya tahan pasca dipanen lebih lama disimpan dan lebih berisi.
Pada masa panen, sayuran organik bisa dipanen berulang kali dibandingkan sayuran bahan kimia. Sehingga produktifitas lebih tinggi. “Itu ada cara dan perlakuannya. Itu semua kami dapatkan dari proses pelatihan dan pendampingan dari tim Alexa yang ditunjuk PT STM sampai sekarang,” kata Muhtar.
Pemasaran produk sayuran organik juga difasilitasi tim konsultan. Karena budidaya pertanian organik binaan PT STM cukup banyak dengan beragam jenis tanamannya. Melalui jaringan ini, pemasaran produk dilakukan selain diupayakan secara mandiri. “Sebagai sayuran yang sehat, pembeli juga paham dan menghargaan lebih dibandingkan sayuran non organik,” jelasnya.
Dengan budidaya sayuran organik, Muhtar yang tinggal bersama istri dan 2 orang cucunya ini bisa memenuhi kebutuhan sehari – hari serta menabung untuk membantu kebutuhan anak – anaknya. “Alhamdulillah ada untuk penuhi kebutuhan hari – hari dan menabung. Kadang anak – anak yang lagi butuh uang, kita bantu dari hasil budidaya sayuran organik,” sebutnya. (02ic)
Sumber: insanchannel.com
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Sumbawa Timur Mining